Senin, 15 September 2008

ANALISIS USAHA TERNAK


ANALISIS USAHA TERNAK
PENGGEMUKAN ITIK JANTAN
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KARANGPLOSO
INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
WONOCOLO
1997
Pendahuluan
Keberhasilan suatu paket teknologi tidak hanya ditentukan oleh aspek
teknisnya saja, akan tetapi faktor sosial dan ekonomi juga memegang peranan
penting. Dari aspek sosial penyerapan teknologi akan berjalan cepat jika
teknologi tersebut betul-betul sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
petani. Sedangkan dari aspek ekonomi, paket teknologi mempunyai tingkat
kelayakan ekonomi lebih tinggi dari teknologi petani.
Untuk menggambarkan apakah paket teknologi usahatani penggemukan itik
jantan selama 2 bulan dengan cara intensif menguntungkan, maka dalam
tulisan ini dianalisis dengan analisis biaya persatuan hasil, titik impas pulang
modal dan analisis pendapatan cabang usaha tani.
BIAYA
Didalam perhitungan ekonomi usaha penggemukan itik jantan, biaya yang
harus diperhitungkan adalah:
1. Biaya tetap
Yang termasuk biaya tetap adalah biaya pembuatan kandang dan
perlengkapannya atau penyusutan. Untuk biaya tanah sukar ditaksir,
karena kandang hanya diletakkan pada tanah yang kurang produktif dan
relatif tidak luas.
Tabel 1. Investasi kandang dan peralatan (Rp) untuk 150 ekor itik
Nilai Masa pakai Penyusutan
(Rp) (Th) tiap 2 bulan
(Rp)
- Kandang 150.000,- 5 5.000,-
- Peralatan 30.000,- 3 1.700,-
(tempat pakan
& minum)
Total 180.000,- 6.700,-
2. Biaya tidak tetap (variable).
Biaya tidak tetap meliputi biaya sarana produksi dan tenaga kerja. Dalam paket
teknologi penggemukan itik jantan dibutuhkan meri jantan umur 1 hari (DOD) 150
ekor senilai Rp. 45.000,- dan vitachick senilai Rp. 18.000,-, untuk pakan dengan
rincian dedak 500 kg senilai Rp. 125.000,-, konsentrat 250 kg (5 sak) senilai Rp.
225.000,- dan menir 300 kg senilai Rp. 150.000,-. Dalam perhitungan ini tenaga
kerja keluarga tidak diperhitungkan sebagai biaya.
PENDAPATAN
Dari hasil paket teknologi penggemukan itik jantan selama 2 bulan didapatkan hasil
berat badan rata-rata 1,70 kg/ekor dengan harga jual perekornya Rp. 5.000,-, sehingga
total penerimaan dari penjualan 150 ekor itik adalah Rp. 750.000,-, dengan jumlah
pendapatan Rp. 180.300,-. Biaya untuk membesarkan 1 ekor itik jantan selama 2 bulan
adalah Rp. 3.800,-, agar mendapatkan untung harga jual itik harus lebih besar dari Rp,
3.800,-. Sedangkan titik impas pulang modal yaitu 6 ekor, maksudnya untuk mendapat
keuntungan jumlah pemeliharaan harus lebih besar dari 6 ekor.
Tabel 2. Analisis usaha tani penggemukan itik jantan selama 2 bulan dengan
jumlah itik 150 ekor.
No. Uraian Jumlah Rp.
1. Biaya tetap - 6.700,-
(penyusutan)
2. Biaya tidak tetap
a. Bibit meri umur 150 ekor 45.000,-
1 hari (DOD)
b. Pakan
- dedak 500 kg 125.000,-
- Konsentrat 5 sak 225.000,-
- menir 300 kg 150.000,-
c. Vita chick 3 bungkus 18.000,-
3. Total biaya - 569.700,-
4. Total penerimaan 150 ekor 750.000,-
5. Pendapatan - 180.300,-
6. Biaya Persatuan - 3.800,-
Hasil
7. Titik Impas Pulang 6 ekor -
Modal
CATATAN :
1. Data harga yang berlaku pada bulan Juli tahun 1997
2. Perhitungan tersebut hanya berlaku untuk itik jenis besar Tegal
3. Peternak sudah biasa memelihara itik, sehingga tingkat kematian 0%.
4. Agar mendapat keuntungan yang layak, dianjurkan memelihara dengan jumlah
itik minimal 300 ekor.
Oleh : Eka Yogawati
Sumber : Data yang diolah dari hasil pengkajian
Diproduksi : IPPTP Wonocolo
Sumber Dana : APBD Tk. I Jatim Tahun Anggaran 1997/1998

ANALISA USAHA TANI MINA PADI


ANALISA USAHA TANI
MINA PADI

Mina padi adalah salah satu tipe budidaya ikan di sawah dimana ikan dan padi
ditanam secara bersama-sama.
Untuk usaha ini tidak diperlukan kekhususan konstruksi sawah, hanya saja perlu
dibuatkan kemalir (caren), yaitu semacam parit disekeliling dalam petakan sawah
dengan diagonal atau menyilang pada petakan sawah. Kemalir ini berfungsi sebagai
tempat berlindung ikan dan untuk memudahkan dalam pemanenan ikan. Ukuran
lebar kemalir umumnya berkisar antara 40 - 60 cm dengan kedalaman air 40 cm.
Jenis ikan yang biasanya dipelihara dengan cara ini antara lain : ikan Mas, Karper,
Tawes, Nilem, Mujair dan Nila. Ikan mas dan Karper merupakan jenis-jenis yang
paling baik dipelihara di sawah karena ikan-ikan tersebut tumbuh dengan baik
dengan air dangkal serta tahan panas.
Penebaran ikan dilakukan setelah padi berumur 5 - 7 hari dengan lama
pemeliharaan ikan disawah sebaiknya 60 hari.
Sasaran dari usaha pemeliharaan ikan bersama padi ini adalah untuk meningkatkan
pendapatan petani, karena disamping hasil tanaman padi, diperoleh juga tambahan
hasil berupa ikan. Selain itu nilai gizi keluarga dapat terpenuhi serta resiko
kegagalan panen dapat dikurangi.
PERSYARATAN SAWAH UNTUK MINA PADI
1. Tersedianya air yang cukup serta pengairan yang baik selama pemeliharan dilakukan, agar ikan tidak mengalami kekurangan air.
2. Sawah harus subur. Untuk itu berilah pupuk bila diperlukan.
3. Sawah harus bebas banjir.
4. Sawah mudah dikeringkan agar memudahkan perawatan tanaman
padi, juga agar memudahkan dalam pemanenan ikan nanti.
5. Tanah sebaiknya agak liat, gunanya untuk menjaga tetap tersedianya
air dalam sawah.
6. Aman dari bahaya pencurian.
Berapakah besar tambahan hasil dari pemeliharaan ikan ?
Berikut disajikan contoh perhitungan biaya dan pendapatan usaha tani mina padi ini.
I. USAHA PENBESARAN BENIH
- Jumlah benih untuk sawah 1 Ha 50.000 ekor (ukuran 1-3 cm).
- Harga benih : Rp. 25/ekor
- Panen diharapkan setelah 1 bulan pemeliharaan, pada ukuran 5-8 cm
dengan harga jual Rp. 75/ekor.
- Mortalitas 30 %
- Jumlah panen untuk 1 kali tebar = 50.000 - (30/100 x 50.000) =
35.000 ekor
- Pemberian pakan tambahan Dedak halus 2 x 3,5 kg/hari, harga dedak
Rp. 100/kg
- Selama dua bulan dapat dilakukan 2 kali penebaran untuk masa
pemeliharaan masing-masing 1 bulan.
Perhitungan
A. Biaya yang dikeluarkan
- Pembelian benih: 2 x 50.000 x Rp. 25.- = RP. 2.500.000.
- Pembelian pakan: 2 x 2 x 3,5 N 30 x Rp. 100,- = Rp. 42.000,
- Upah tenaga kerja Rp. 45.000,-
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Total biaya Rp. 2.587.000,-
B. Pendapatan
- Jumlah panen : 2 x 35.000 ekor = 70.000 ekor
- Nilai jual : 70.000 x Rp. 75, = Rp. 5.250.000,
- Keuntungan Rp. 5.250.000 - Rp. 2.587.000 = Rp. 2.663.000,-
Revenue Cost Ratio ( R/C )
5.550.000
--------------- = 2,03
2.587.000
Benefit Cost Ratio ( B/C )
2.663.000
--------------- = 1.03
2.587.000
II. USAHA PEMELIHARAAN IKAN KONSUMSI
A. Biaya yang dikeluarkan
- Benih : 5.000 x Rp. 150,- = Rp. 750.000,-
- Pelet : 2 x 12 x 60 x Rp.500,- = Rp. 720.000,-
- Upah kerja : = Rp. 45.000,-
Total biaya = Rp. 1.515.000,-
B. Pendapatan
- Jumlah berat ikan yang dipanen 4.500 ekor ukuran 1 kg = 4 ekor
4.500 x 250/1000 kg = 1.125 kg.
- Nilai jual ikan = 1.125 x Rp. 3.000,- = RP. 3.375.000,-
C. Keuntungan
Rp. 3.375.000 - Rp. 1.515.000 = Rp. 1.860.000,-
Revenue Cost Ratio ( R/C )
3.375.000
-------------- = 2,20
1.515.000
Benefit Cost Ratio ( B/C )
1.860.000
--------- ------ = 1.20
1.515.000
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa usaha ini menguntungkan.
Kenyataan ini di tanah air kita terbukti bahwa pemerintah lewat Departemen
Pertanian telah merencanakan menaikkan jumlah propinsi peserta program usaha
mina padi ini dari 2 propinsi menjadi 14 propinsi untuk kegiatan musim tanam tahun
mendatang.
AF/008/92
S u m b e r: Dinas Perikanan Dati I Irian Jaya